Wanita Harus Tahu Ini!
Sumber: Google

Marriage / 24 June 2015

Kalangan Sendiri

Wanita Harus Tahu Ini!

Theresia Karo Karo Official Writer
3913
Kebanyakan dari kita tentu pernah mendengar atau mengenal istilah menopause. Yakni, berhentinya siklus menstruasi secara fisiologis akibat usia lanjut pada wanita. Namun sebelum masuk ke fase itu, tahukah Anda bahwa wanita terlebih dahulu melewati masa perimenopause?

Mungkin masih banyak dari kita yang masih asing dengan istilah
perimenopause. Hal ini juga dibenarkan oleh Dr Sarah Brewer dari Cambridge University, Inggris.

“Saya sangat terkejut melihat kenyataan bahwa hampir setengah populasi wanita di dunia tidak mengetahui apa itu perimenopause, dan bagaimana mengatasinya? Mereka bahkan melalui masa-masa tersebut tanpa berpikir untuk mencari pertolongan professional,” tutur Dr Brewer.

Perimenopause terjadi pada wanita menjelang usia 40-an, di mana para istri sering mencemaskan penampilannya di depan suami. Namun hal ini tidak hanya sekedar masalah fisik. Menurunnya kepercayaan diri wanita terhadap bentuk tubuh mereka, ternyata juga mempengaruhi hasratnya dalam berhubungan seksual.

Studi oleh Healthspan yang melibatkan 1.000 responden wanita berusia akhir 30-an dan awal 40-an mengungkapkan bahwa, penurunan libido seksual pada wanita terjadi akibat kekhawatiran akan perubahan bentuk tubuh. Inilah yang menyebabkan wanita berusia 40-an rentan terserang depresi, stres, cemas, gelisah, dan sedih berkepanjangan.
 
Berdasarkan studi, perubahan bentuk tubuh, kulit yang mulai mengendur, munculnya kerutan, bergelambir, dan lain sebagainya, menyebabkan 2 dari 3 responden kehilangan rasa percaya diri di atas ranjang.

Terungkap juga, bahwa 61 persen responden wanita mengaku cemas dan gelisah sepanjang masa perimenopause. Menurut Dr Brewer, fase perimenopause akan lebih berdampak terhadap keseimbangan mental seseorang dibandingkan kondisi fisiknya.

Untuk mengatasi krisis ini, terapis seks Clare Prendegargast menyarankan kepada wanita untuk lebih berani mengakui dan melihat bahwa penurunan libido seks sebagai sebuah masalah. Menurutnya, selama ini kebanyakan wanita anggap remeh dengan fase perimenopause. “Anda mungkin merasa situasi itu hanya soal mood yang hilang untuk bercinta, namun masalahnya lebih besar dari itu,” katanya.

Pilihan lain disamping konseling dan terapi, adalah dengan menjaga gaya hidup dan pola makan yang baik. “Diet dan terapi, setidaknya bisa membantu Anda untuk tetap menikmati seks dengan pasangan. Guna menjaga hormon estrogen tetap seimbang, sehingga hasrat dan libido seks tetap menyala,” saran Prendegargast.

Anda diberkati dengan artikel ini, yuk share artikel ini di Facebook-mu dan ajak teman-temanmu untuk re-share link artikelnya. Semakin banyak yang re-share, semakin keren hadiahnya. Keterangan lebih lanjut, KLIK DI SINI.

Sumber : Kompas/Jawaban.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami